Post by priyono-den 86 on Apr 7, 2008 12:06:17 GMT 7
Edisi : Minggu, 06 April 2008 , Hal.II
SAG Indonesia Region Jateng
Bermain airsoft gun untuk melatih kejujuran
Salah satu kegiatan yang merupakan gaya hidup life style yang mulai digandrungi di Kota Solo dan sekitarnya adalah bermain airsoft gun (skirmish).
Sehingga tak mengherankan jika di Kota Bengawan bermunculan komunitas yang mewadahi para penggemar perangkat yang merupakan replika s*n*a*a militer ini.
Salah satunya adalah Spring Airsoft Gunner (SAG) Indonesia. Untuk wilayah Jateng disebut SAG Indonesia Region Jawa Tengah (Jateng) yang mewadahi sejumlah komunitas penggemar airsoft gun di Provinsi Jateng.
SAG Indonesia Region Jateng yang memiliki alamat Sekretariat, Perum Bambu Kuning Gang Mawar III No 4 Purbayan Baki, Sukoharjo ini berdiri sekitar satu tahun lalu. Menurut Koordinator SAG Indonesia Region Jateng, Sigit Purnomo M, yang mewadahi sejumlah komunitas penggemar airsoft gun saat ini beranggotakan lebih dari 50 airsoft gunner. Berdirinya SAG Indonesia ini, lanjut dia, bermula ketika sejumlah komunitas penggemar airsoft gun sering melakukan skirmish bersama.
“Karena sering bertemu dan melakukan kegiatan bersama, kemudian terbentuklah SAG Indonesia. Untuk SAG Indonesia sudah berdiri sejak empat tahun lalu, namun yang untuk Region Jateng baru satu tahun ini,” paparnya.
Di SAG Indonesia, para anggotanya tambah Sigit, bisa bermain sekaligus melatih kepemimpinan, kejujuran, kerja sama tim, bermain taktik dan strategi termasuk mengambil keputusan saat dalam kondisi darurat. Karena, sambung dia, saat melakukan skrimis anggota SAG Indonesia harus jujur ketika dirinya tertembak.
“Tidak hanya itu, bermain dengan airsoft gun dengan sesama anggota menjadikan kita sehat dan bisa menghilangkan stres atau jenuh setelah menjalani aktivitas sehari-hari,” ungkapnya.
Untuk peralatan yang digunakan, SAG Indonesia Region Jateng menetapkan untuk airsoft serbu memiliki kecepatan 350 FPS (feet persecond) dan airsoft sniper 420 FPS.
Juga ada aturan main yang harus dipatuhi anggota SAG Indonesia Region Jateng saat melakukan skrimis. Yakni, jarak tembak untuk perangkat berkecepatan 350 FPS tidak boleh di bawah lima meter, dan untuk 420 FPS jarak tembak di atas 10 meter.
“Saat skrimis, anggota harus menggunakan pelindung mata (goggle), helm dan pelindung lainnya, serta mematuhi peraturan yang ada dalam permainan tersebut,” tandasnya. - rif
SAG Indonesia Region Jateng
Bermain airsoft gun untuk melatih kejujuran
Salah satu kegiatan yang merupakan gaya hidup life style yang mulai digandrungi di Kota Solo dan sekitarnya adalah bermain airsoft gun (skirmish).
Sehingga tak mengherankan jika di Kota Bengawan bermunculan komunitas yang mewadahi para penggemar perangkat yang merupakan replika s*n*a*a militer ini.
Salah satunya adalah Spring Airsoft Gunner (SAG) Indonesia. Untuk wilayah Jateng disebut SAG Indonesia Region Jawa Tengah (Jateng) yang mewadahi sejumlah komunitas penggemar airsoft gun di Provinsi Jateng.
SAG Indonesia Region Jateng yang memiliki alamat Sekretariat, Perum Bambu Kuning Gang Mawar III No 4 Purbayan Baki, Sukoharjo ini berdiri sekitar satu tahun lalu. Menurut Koordinator SAG Indonesia Region Jateng, Sigit Purnomo M, yang mewadahi sejumlah komunitas penggemar airsoft gun saat ini beranggotakan lebih dari 50 airsoft gunner. Berdirinya SAG Indonesia ini, lanjut dia, bermula ketika sejumlah komunitas penggemar airsoft gun sering melakukan skirmish bersama.
“Karena sering bertemu dan melakukan kegiatan bersama, kemudian terbentuklah SAG Indonesia. Untuk SAG Indonesia sudah berdiri sejak empat tahun lalu, namun yang untuk Region Jateng baru satu tahun ini,” paparnya.
Di SAG Indonesia, para anggotanya tambah Sigit, bisa bermain sekaligus melatih kepemimpinan, kejujuran, kerja sama tim, bermain taktik dan strategi termasuk mengambil keputusan saat dalam kondisi darurat. Karena, sambung dia, saat melakukan skrimis anggota SAG Indonesia harus jujur ketika dirinya tertembak.
“Tidak hanya itu, bermain dengan airsoft gun dengan sesama anggota menjadikan kita sehat dan bisa menghilangkan stres atau jenuh setelah menjalani aktivitas sehari-hari,” ungkapnya.
Untuk peralatan yang digunakan, SAG Indonesia Region Jateng menetapkan untuk airsoft serbu memiliki kecepatan 350 FPS (feet persecond) dan airsoft sniper 420 FPS.
Juga ada aturan main yang harus dipatuhi anggota SAG Indonesia Region Jateng saat melakukan skrimis. Yakni, jarak tembak untuk perangkat berkecepatan 350 FPS tidak boleh di bawah lima meter, dan untuk 420 FPS jarak tembak di atas 10 meter.
“Saat skrimis, anggota harus menggunakan pelindung mata (goggle), helm dan pelindung lainnya, serta mematuhi peraturan yang ada dalam permainan tersebut,” tandasnya. - rif